Kedubes AS di Bangkok Pamerkan Surat Penolakan Tawaran Gajah dari Raja Siam
Thailand, atau yang dahulu dikenal dengan nama Kerajaan Siam, sering disebut sebagai Negeri Gajah Putih. Julukan tersebut diberikan mengingat binatang berbelalai itu adalah hewan nasional di Thailand.
Pada 1861, Raja Mongkut dari Kerajaan Siam pernah menawarkan untuk mengirim sepasang gajah ke Amerika Serikat (AS) sebagai hadiah dari hubungan persahabatan kedua negara yang telah berlangsung puluhan tahun. Akan tetapi, Presiden Abraham Lincoln menolaknya lewat sepucuk surat.
Pria yang dikenal suka berterus terang itu menolak secara halus dengan mengatakan negaranya saat ini sudah menggunakan teknologi mesin uap sehingga tidak membutuhkan tenaga hewan. Sepucuk surat itu kini dipamerkan oleh Kedutaan Besar AS di Bangkok dalam rangka memperingati hubungan bilateral kedua negara.
Dinukil dari The Star, Senin (26/3/2018), selain sepucuk surat itu, Kedutaan AS juga memajang surat resmi pertama antara kedua negara yang dikirim pada 1818 dari seorang diplomat Thailand kepada Presiden James Monroe. Surat tersebut menjadi tanda awal hubungan Bangkok dengan Washington yang saat ini memasuki usia 200 tahun.
Terkait kisah gajah itu, Raja Mongkut ingin mengirimkannya ke AS karena hewan besar tersebut bukan binatang asli di tanah Amerika. Ia juga mengirim tiga buah hadiah, sebilah pedang beserta sarungnya, sebuah foto Raja Mongkut dengan salah satu putrinya, dan sepasang gading gajah.
Surat tersebut ditujukan kepada Presiden James Buchanan atau ‘siapa saja yang kelak menjadi presiden’ mengingat AS sedang memasuki tahun pemilihan. Ketika surat itu tiba setahun kemudian, Abraham Lincoln sudah menjadi presiden menggantikan Buchanan. Ia lantas mengirim surat balasan bagi Mongkut.
Sang raja mengaku ingin mengirim sepasang ekor gajah agar dapat berkembang biak di benua Amerika. Akan tetapi, Siam tidak memiliki armada kapal yang cukup besar untuk mengangkutnya. Surat itu lantas ditulis agar Negeri Paman Sam mengirimkan armada kapal guna mengangkut gajah-gajah itu jika berkenan.
Abraham Lincoln lantas menolak tawaran itu. Dalam surat yang ditulis pada 1862, Lincoln mengatakan, sebagaimana di lautan, Amerika sudah memiliki moda transportasi unggulan sehingga tidak membutuhkan tenaga gajah sebagaimana di Siam. Pameran itu dibuka di Istana Kerajaan Thailand hingga 30 Juni 2018.
Pada 1861, Raja Mongkut dari Kerajaan Siam pernah menawarkan untuk mengirim sepasang gajah ke Amerika Serikat (AS) sebagai hadiah dari hubungan persahabatan kedua negara yang telah berlangsung puluhan tahun. Akan tetapi, Presiden Abraham Lincoln menolaknya lewat sepucuk surat.
Pria yang dikenal suka berterus terang itu menolak secara halus dengan mengatakan negaranya saat ini sudah menggunakan teknologi mesin uap sehingga tidak membutuhkan tenaga hewan. Sepucuk surat itu kini dipamerkan oleh Kedutaan Besar AS di Bangkok dalam rangka memperingati hubungan bilateral kedua negara.
Dinukil dari The Star, Senin (26/3/2018), selain sepucuk surat itu, Kedutaan AS juga memajang surat resmi pertama antara kedua negara yang dikirim pada 1818 dari seorang diplomat Thailand kepada Presiden James Monroe. Surat tersebut menjadi tanda awal hubungan Bangkok dengan Washington yang saat ini memasuki usia 200 tahun.
Terkait kisah gajah itu, Raja Mongkut ingin mengirimkannya ke AS karena hewan besar tersebut bukan binatang asli di tanah Amerika. Ia juga mengirim tiga buah hadiah, sebilah pedang beserta sarungnya, sebuah foto Raja Mongkut dengan salah satu putrinya, dan sepasang gading gajah.
Surat tersebut ditujukan kepada Presiden James Buchanan atau ‘siapa saja yang kelak menjadi presiden’ mengingat AS sedang memasuki tahun pemilihan. Ketika surat itu tiba setahun kemudian, Abraham Lincoln sudah menjadi presiden menggantikan Buchanan. Ia lantas mengirim surat balasan bagi Mongkut.
Sang raja mengaku ingin mengirim sepasang ekor gajah agar dapat berkembang biak di benua Amerika. Akan tetapi, Siam tidak memiliki armada kapal yang cukup besar untuk mengangkutnya. Surat itu lantas ditulis agar Negeri Paman Sam mengirimkan armada kapal guna mengangkut gajah-gajah itu jika berkenan.
Abraham Lincoln lantas menolak tawaran itu. Dalam surat yang ditulis pada 1862, Lincoln mengatakan, sebagaimana di lautan, Amerika sudah memiliki moda transportasi unggulan sehingga tidak membutuhkan tenaga gajah sebagaimana di Siam. Pameran itu dibuka di Istana Kerajaan Thailand hingga 30 Juni 2018.
0 Response to "Kedubes AS di Bangkok Pamerkan Surat Penolakan Tawaran Gajah dari Raja Siam"
Posting Komentar